Lailatul Qadar adalah salah satu bukti kebesaran Allah SWT.Di dalamnya banyak tersimpan rahasia yang yang belum banyak terungkap.Sampai s...
Lailatul Qadar adalah salah satu bukti kebesaran Allah SWT.Di dalamnya banyak tersimpan rahasia yang yang belum banyak terungkap.Sampai sampai Allah mengabadikannya dalam Al-Qur'an di sebuah Surat.Terlebih dibulan puasa ini Bagi kaum muslimin meyakini akan adanya Lailatul Qadr.Keberadaanya disebutkan dalam Al Qur'an sebagai sesuatu kebaikan yang lebih baik dari seribu Bulan.Sehingga menjadikan sebuah magnet bagi kaum muslimin untuk mengejarnya.
Kemuliaan itulah yang menyebabkan Banyak disembunyikan oleh Para Pakar NASA,yang secara defakto telah terbukti kebenarannya melalui penelitian yang telah ditemukannya.
Pakar NASA ini masuk Islam pasca sembunyikan fakta Lailatul Qadar - See more at: http://www.arrahmah.com/ramadhan/pakar-nasa-ini-masuk-islam-pasca-sembunyikan-fakta-lailatul-qadar.html#sthash.tHp1lvwv.dpufBANDUNG (Arrahmah.com) – Subanallah ternyata banyak yang disembunyikan oleh orang-orang barat tentang kehebatan Islam yang ditunjukan dalam bentuk kejadian alam di dunia ini.
Kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Al-Quran dan Sunnah di Mesir, Dr. Abdul Basith As-Sayyid menegaskan bahwa, Badan Nasional Antariksa Amerika (NASA) telah menyembunyikan kepada dunia bukti empiris ilmiah tentang (malam) Lailatul Qadar. Demikian dilansir BIP, Ahad (5/7/2015).
Ia menyayangkan kelompok jutawan Arab yang kurang perhatian dengan masalah ini sehingga dunia tidak mengetahuinya. Menurutnya, sesuai dengan hadits Nabi bahwa malam Lailatul Qadar adalah “baljah” (بَلْجَة); tingkat suhunya sedang), tidak ada bintang atau meteor jatuh ke (atmosfer) bumi, dan pagi harinya matahari keluar dengan tanpa radiasi cahaya.”
Sayyid menegaskan, terbukti secara ilmiah bahwa setiap hari (hari-hari biasa) ada 10 bintang dan 20 ribu meteor yang jatuh ke atmosfer bumi, kecuali Lailatul Qadr dimana tidak ada radiasi cahaya sekalipun.
Hal ini sudah pernah ditemukan Badan Antariksa NASA 10 tahun lalu. Namun mereka enggan mempublikasikannya dengan alasan agar non Muslim tidak tertarik masuk Islam.
Statemen ini mengutip ucapan seorang pakar di NASA bernama Carner, seperti yang dikutip oleh harian Al-Wafd Mesir.
Hal tersebut dikemukakan Abdul Basith Sayyid, Kepala Lembaga Mukjizat Ilmiah Al-Quran dan Sunnah di Mesir, serta Dr. Abdul Basith As-Sayyid juga mendukung hal tersebut dalam sebuah program di TV Mesir.
Sayyid juga menegaskan, pakar Carner akhirnya masuk Islam dan harus kehilangan jabatannya di NASA.
Ini bukan pertama kalinya, NASA mendapatkan kritikan dari pakar Islam. Pakar geologi Islam Zaglol Najjar pernah menegaskan, NASA pernah menghilangkan satu halaman di situs resminya yang pernah dipublikasikan selama 21 hari. Halaman itu berisi hasil ilmiah tentang cahaya aneh yang tidak terbatas dari Ka’bah di Baitullah ke Baitul Makmur di langit.
Sayyid menegaskan, “jendela” yang berada di langit itu mirip yang disebutkan dalam Al-Quran.
وَلَوْ فَتْحنَا عَلَيْهِمْ بَابًا مِنْ السَّمَاء فَظَلُّوا فِيهِ يَعْرُجُونَ لَقَالُوا إِنَّمَا سُكِّرَتْ أَبْصَارنَا بَلْ نَحْنُ قَوْم مَسْحُورُونَ
“Dan jika seandainya Kami membukakan kepada mereka salah satu dari (pintu-pintu) langit, lalu mereka terus menerus naik ke atasnya. tentulah mereka berkata: “Sesungguhnya pandangan kamilah yang dikaburkan, bahkan kami adalah orang orang yang kena sihir”.” (Al-Hijr: 14)
Saat itu Carner menyaksikan dengan bukti jelas bahwa jagat raya saat itu gelap setelah “jendela” itu tersibak. Karenanya, setelah itu Carner mendeklarasikan keislamannya.
Sunnah mencium Hajar Aswad
Sunnah mencium Hajar Aswad
Setelah Carner masuk Islam, ia menafsirkan fenomena “mencium Hajar Aswad” atau mengisyaratkan kepadanya – seperti penjelasan Abdul Basith Sayyid – bahwa batu itu merekam semua orang mengisyaratkan kepadanya (dengan lambaian tangan) atau menciumnya. Carner juga mengungkapkan tentang sebagian potongan Hajar Aswad yang pernah dicuri. Setelah 12 tahun diteliti, seorang pakar museum Inggris menegaskan bahwa batu tersebut memang bukan dari planet tata surya Matahari.
Carner, pakar Inggris itu kemudian melihat sample Hajar Aswad sebesar biji (kacang) hims. Ia menemukan bahwa batu itu melancarkan gelombang pendek sebanyak 20 radiasi yang tidak terlihat ke segala arah. Setiap radiasi menembus 10 ribu kaki.
Carner menambahkan, batu itu mampu mencatat nama-nama orang yang berhaji dengan radiasi gelombangnya. Sebagaimana, tegas Sayyid Abdul Basith, Imam Syafi’i menyatakan bahwa Hajar Aswad mencatat nama setiap orang yang mengunjunginya baik dalam haji atau umroh sekali saja. (adibahasan/arrahmah.com)
- See more at: http://www.arrahmah.com/ramadhan/pakar-nasa-ini-masuk-islam-pasca-sembunyikan-fakta-lailatul-qadar.html#sthash.tHp1lvwv.dpuf
Maka bagi Kita kaum muslimin yang telah meyakini lailatul Qadr,inilah saatnya Waktu yang tepat untuk mendapatkannya dibulan ini bulan Romadhon yang tinggal beberapa hari lagi akan menemuinya.Bergegaslah untuk mendapatkannya ,dan sangat merugi bagi kita yang menyia-nyiakannya.Ajak dan beritahu orang lain akan hal ini agar mereka juga tahu akan kebenaran Lailatul Qadr.