Pokemon Menyebar dengan begitu cepatnya,seleuruh lapisan masyarakat hampir terjangkiti yang namanya demam "Pokemon".Ternyata Di...
Pokemon Menyebar dengan begitu cepatnya,seleuruh lapisan masyarakat hampir terjangkiti yang namanya demam "Pokemon".Ternyata Dilihat dari berbagai sisi kehidupan Kita Pokemon Sedikitnya mempunyai 3 Dampak berbahaya Yang serius bagi Dunia Nyata Kehidupan kita.
Pertama Dari sisi Handpone
Ternyata Aplikasi Pokemon Go Bisa Membahayakan Handpone Terserang Virus yang membahyakan Bagi Handpone Kita.Canggihnya Teknologi yang digunakan dalam permainan ini yaitu game ini bukan merupakan game smartphone biasa.
Game ini menggunakan
teknologi yang dikenal dengan sebutan augmented reality, yaitu suatu
perpaduan kehidupan nyata dan teknologi. Terdapat banyak lapisan pada
game ini, menggunakan lokasi GPS real time, teknologi geocaching dan
dunia di sekitar kita.Aplikasi ini belum resmi diluncurkan di indonesia,akibatnya banyak aplikasi yang tidak resmi bermunculan,dari sinilah sumber virus itu ada,maka mengunduhlah dari sumber-sumber resmi untuk mendownloudnya semisal playstore.
Disamping Virus yang bisa menyerang Hanpone Anda ,Ada model penipuan Online melalui situs situs tidak resmi.dengan macam ragamnya dari mulai Pokecins,powerups dan lainnya.Serta resiko di dunia nyata diluar yang membahayakan keselamatan anda
Kedua Dari sisi Kesehatan Fisik yang di timbulkan
Repetitive Stress Injury
Pada tahun 2006 di Amerika Serikat, tercatat 3,8 juta orang per tahun
mengalami rasa nyeri dan kebas/baal di ibu jari dan sendi pergelangan
tangannya. Gejala-gejala ini merupakan bagian dari Repetitive Stress
Injury.
Organisasi Fisioterapis di Inggris dan Amerika menjelaskan bahwa
penggunaan ponsel pintar secara berlebihan dan hanya mengandalkan ibu
jari dan pergelangan tangan sepanjang hari dapat menyebabkan iritasi dan
pembengkakan pada tendon daerah ibu jari dan pergelangan tangan. Hal
ini, terutama, lebih sering terjadi pada usia 40-50 tahun.
Memegang ponsel atau tablet terlalu lama, misalnya untuk bermain
Pokemon Go, dapat membuat cedera pada pergelangan tangan dan jari-jari
yang digunakan untuk bermain. Terlebih lagi, bermain Pokemon Go tidak
sekedar memakan waktu 10 atau 20 menit, sehingga risiko meningkatnya
cedera pada alat gerak dapat semakin meningkat.
Bermain Pokemon Go tanpa henti dan tanpa istirahat sama halnya
seperti melakukan kegiatan tanpa jeda lainnya yang dilakukan dengan
ponsel. Ini merupakan kegiatan gerak tangan yang halus. Kegiatan ini
dapat menyebabkan ketegangan otot dan jaringan penyambung otot. Di
samping itu, gerakan yang berulang juga menambah risiko cedera pada otot
dan jaringan penyambung otot.
Untuk itu, bermain Pokémon Go dengan ponsel pintar memang dapat
menyegarkan dan menjadi sumber hiburan. Namun tentu saja, aktivitas ini
perlu dilakukan dengan bijaksana agar tidak menyebabkan gangguan otot
dan persendian.
Ketiga dari sisi Privasi Baik secara Pribadi Maupun secara Kenegaraan
Resiko Bahaya Game Pokemon Go lain yang sering terjadi yaitu mengenai
pemberian ijin akses privasi dari aplikasi terhadap berbagai data penting
dan akses smartphone kita. Penting bagi kita untuk mengevaluasi hal-hal
apa yang boleh diakses oleh suatu aplikasi saat kita menginstallnya.
Terkadang, pemberian izin bagi suatu aplikasi terhadap area-area
tertentu smartphone dapat membuat informasi pribadi kita
tersebar. Jika ada izinnya yang tidak masuk akal bagi kita, seperti
misalnya sebuah aplikasi meminta izin akses terhadap telepon dan fitur
SMS Anda, cukup tolak dan jangan berikan ijin aplikasi untuk
mengaksesnya.
Disamping itu Game Pokemon GO dengan memanfaatkan fitur location dan augmented
reality dianggap berbahaya. Pesan berantai melalui WhatsApp menjelaskan
hal tersebut, yang menunjukkan bahwa Pokemon GO merupakan alat intelijen.
Informasi yang dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan bahwa
penulis pesan ini ialah Prof. Dr Tina Afiatin, Mpsi Dekan Fakultas
Psikologi Universitas Gajah Mada. Berikut pesan yang disebar di dunia
maya, yang menjelaskan ada misi tersembunyi di balik game Pokemon GO.
Dunia sedang booming injeksi "Pembodohan" bernama aplikasi game Pokemon GO (BLOK).
Tanpa disadari kaum bilderberg semakin canggih membangun
perangkat "intelijen" dalam bentuk game yang terbalut teknologi
interconnecting geospasial (maps) bernama Pokemon GO (BLOK)
Tahukah anda mengapa saya sebut permainan ini adalah perangkat
intelijen yang sengaja diciptakan untuk merekonsiliasi data citra fisik
valid untuk memetakan setiap sudut wilayah negara-negara dimana para
user mengaktifkannya.
Dikala satelit yang digunakan oleh Google Earth dan Google Maps
tak mampu menjangkau gambaran sempurna 3 dimensi dalam sebuah wilayah,
maka mereka menggagas ide baru memanfaatkan kebodohan para gamers atau
gadget maniac dalam menjalankan agenda maping intelijen NWO untuk
memetakan sistem pertahanan dan unit-unit vital setiap negara lewat game
yang mengoneksikan fitur kamera, maps dan data celular.
Coba bayangkan jika seluruh Pejabat, Tentara, Polisi, PNS dan
masyarakat awam berbondong memainkan game Pokemon GO (BLOK) ini di
wilayah kerja masing-masing. Berapa banyak data valid bangunan fisik
serta citra ruang yang harusnya bersifat rahasia bagi suatu pertahanan
negara dapat diakses hanya karena kebodohan orang-orang itu yang
seolah-olah diminta mencari binatang bernama Pokemon itu.
Hal ini mengingatkan saya pada sebuah teknik operasi intelijen
yang dijalankan USA melalui eksploitasi dan analisis pencitraan dan
informasi geospasial dalam menggambarkan fitur fisik dan aktivitas
secara geografis di Bumi atau yang mereka sebut Geospatial Intelligence.
Salah satu contoh pemanfaatan yang sangat jelas terlihat adalah
pemanfaatan aplikasi geoweb seperti Google Earth dan Google Maps oleh
pasukan Amerika Serikat dalam operasi penyergapan, penangkapan dan
pembunuhan Osama bin Laden di rumah persembunyiannya pada tanggal 2 Mei
2011 yang lalu.
Berkat Google Maps dan Google Earth, mereka dapat mengikuti
perjalanan Bin Laden mulai dari Khartoum sampai Jalalabad sampai daerah
terpencil di mana ia bersembunyi lalu menemui akhir hidupnya di
pakistan.
Jika hal itu baru menggunakan sistem Google Earth yang hanya
mencitrakan bentuk datar dari atas satelit lalu bagaimana jika sistem
itu semakin sempurna dengan metode yang tak diduga-diduga dapat
mengumpulkan data fisik 3D faktual lewat sebuah aplikasi game.
Bayangkan jika para menteri-menteri, jenderal-jenderal,
perwira-perwira tinggi Tentara/Polisi, DPR, Serta seluruh perangkat
pegawai negeri sipil ikut latah memainkan game tersebut akibat "booming
trend". Berapa banyak rahasia data citra fisik yang bisa didapatkan
gratis oleh provider game yang telah bekerjasama dengan Institusi
Intelijen Dunia itu.
Oleh karena itu jangan anggap remeh sebuah teknologi berkedok
entertainment dan saya harap Presiden dapat memberikan warning kepada
para perangkat negara untuk tidak memainkan game tersebut dan bahkan
karena berpotensi sebagai ancaman bagi pertahanan dan keamanan negara
maka game itu sah untuk di bloking di Indonesia.
Mari asah terus daya nalar dan kesadaran. Teknologi pada satu
sisi memang bermanfaat tapi jangan sampai anda dieksploitasi oleh
Teknologi.Itulah Sedikitnya # dampak bahaya serius yang harus Kita antisipasi dari berbagai kemungkinan yang akan membahayakan bagi kita.Waspadalah!